Mimpi Merupakan Perjalanan Desainer Tex Saverio

Mimpi bisa menjadi sebuah acuan untuk maju. Di mata desainer Tex Saverio, mimpi menjadi bagian dalam perjalanan karyanya. Sebagai perancang, Rio mencoba bermain dengan mimpi dan ke luar dari zona aman. Alhasil, dia pun bermain-main dengan bahan atau material siluet, serta pola pikir baru sesuai impian yang dianggapnya menjadi sebuah evolusi penting untuk karyanya, baik secara visi maupun segi teknik.

Beberapa waktu lalu, Rio ikut dalam ajang bergengsi dunia Paris Fashion Week. Di ajang dunia dan di Kota Mode ini, karya Rio mendapat sambutan pada presentasi lini busana siap pakainya untuk musim semi dan panas tahun depan.

"Mimpi menjadi pemicu bagi saya untuk setiap karya. Sebagai bagian imajinasi dalam mempresentasikan karya bisa diterima para pemakai rancangan saya," ujarnya, seperti dikatakan dalam pesan pendek melalui telepon seluler pada Minggu, 20 Oktober 2013. 

Rio juga menuturkan, pada ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2014, dia menyajikan tema "Fantasy Made Reality". Dia menjelaskan, dengan melepas image dramatis yang selama ini melekat erat dengan namanya, ia mewujudkan dengan pemakaian material hologram yang dipotong dengan teknik laser cut.

Rio menggunakan bahan tembus pandang, seperti organza dan tulle dengan triacetate, yang banyak dimainkan oleh desainer muda berbakat ini, sehingga memberi keseimbangan serta kesan ringan pada setiap rancangannya.

Dengan dominasi warna hitam, chartreuse green, cerulean blue, champagne red, dan jet black, koleksi ini terlihat banyak terinspirasi dari film-film science fiction berkat pemakaian material mengkilap.

Tak hanya busana siap pakai, pada Sabtu malam, 19 Oktober, pada peragaaan busana tepat pembukaan JFW 2014, Rio menuturkan, dia juga menyajikan dua buah gaun malam berkonsep "The New Evening Look".

"Gaunnya lebih terkesan ringan apabila dibandingkan dengan rancangan saya yang lalu," ujarnya. Walaupun konteksnya adalah koleksi busana siap pakai, tak berarti Rio melupakan akarnya lalu beralih ke estetika busana minimalis.

Rio ingin menyajikan koleksi musim semi dan panas tahun ini yang terbilang begitu intricate. Dan pada setiap potong busana, dia menampilkan melalui proses pengerjaan panjang dan rumit. "Ini bagian imajinasi dan mimpi saya menyajikan karya yang berbeda untuk pemakai dan pecinta karya saya," kata Rio.