Tidak Usah Khawatir Jika Anda Mengalami Baby Blues

Sindroma Baby blues bisa dibilang merupakan kondisi normal bagi para ibu pascamelahirkan. Namun, banyak orang-orang di sekitar ibu, termasuk suami, tidak memahami kondisi ini sehingga kurang memberi dukungan.

"Baby blues memang normal dimiliki ibu. Sekitar 80 persen ibu mengalami baby blues," kata psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum.

Seorang ibu yang mengalami baby blues akan merasa bingung dan tak mampu mengurus bayi. Perasaan bahagia memiliki bayi bisa berubah menjadi kesedihan. Penyebabnya adalah fluktuasi hormonal yang menyebabkan tanda menyerupai depresi.

Praktisi psikologi dan juga terapis yang akrab disapa Lia ini memaparkan, tanda-tanda baby blues antara lain, perasaan mengharu biru atau sangat sedih, sering cemas, tiba-tiba menangis, hingga menjadi sangat sensitif.

Pada umumnya baby blues umumnya hanya terjadi selama 3-6 hari saja. Paling lama, bisa sampai dua pekan. "Baby blues ini akan hilang dengan sendirinya seiring dengan kondisi ibu," jelas Lia.

Nah, jika kondisi tersebut berlangsung lebih dari dua minggu atau satu bulan, bukan lagi persoalan baby blues yang dihadapi ibu. Tetapi lebih berat lagi, yaitu depresi pascamelahirkan atau postpartum depression. Ketika memasuki fase itu, bisa muncul keinginan ibu melukai diri sendiri dan bayinya.

Lia menjelaskan, baby blues juga bisa muncul karena kelelahan mengurus bayi dan kurang tidur. Selain itu, bisa juga karena ibu mengalami perubahan bentuk tubuh dan persoalan menyusui.

Untuk mencegahnya, setelah melahirkan sebaiknya para ibu tak dibiarkan sendirian mengurus bayi. Untuk mengatasi baby blues, suami bisa membantu dengan melakukan hal kecil yang sangat berarti bagi ibu, seperti memeluk, memijat, dan membantu mengurus bayi. Jangan sampai baby blues berkembang menjadi depresi pascamelahirkan.

0 Response to "Tidak Usah Khawatir Jika Anda Mengalami Baby Blues"

Posting Komentar